Sabtu, 04 Januari 2014

ALLAH SENANG DAN MENERIMA TAUBAT HAMBA-NYA - MENGGAPAI RAHMAT ALLAH MENJAUHI MURKANYA
----------------------------------------------------------------------------------
"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat" (QS. Hud: 114).

Dari Abu Hurairah Radiyallahu 'Anhu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sebelum Allah menciptakan segala mahluq Allah telah menetapkan untuk diri-Nya sendiri, "Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan kemurkaan-Ku". (HR. Bukhari-Muslim).
----------------------------------------------------------------------------------

Taubat menurut ulama adalah meninggalkan perbuatan maksiat karena mengetahui keburukannya, menyesal telah melakukannya, serta berazam untuk tidak melakukannya lagi, dan mengejar segala ketertinggalannya, apabila dalam hal meninggalkan kewajiban, maka menyempurnakan kekurangan dengan amalan sunah, apabila berhubungan dengan hak manusia, maka mengembalikan hak kepada pemiliknya. Dengan penuh keikhlasan kepada Allah, mengharapkan pahalaNya, takut akan azabNya, hendaklah taubat dilakukan sebelum nyawa sampai ditenggorokan, dan sebelum terbitnya matahari dari sebelah barat.

Allah سبحانه و تعالى telah membuka selebar-lebarnya pintu taubat, sebesar apapun dosa kita seandainya kita bertaubat dengan taubat nasuha niscaya Allah akan mengampuninya sebagaimana firmanya :

قُلْ يَاعِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az-Zumar:53)

"Dan mintalah maghfirah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Baqarah: 199)
----------------------------------------------------------------------------------
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Demi Allah, aku benar-benar beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali dalam sehari". (HR. Bukhori).

-- Dari Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Sesungguhnya Allah lebih suka menerima taubat seorang hamba-Nya melebihi kesenangan seorang yang menemukan kembali tiba-tiba untanya yang telah hilang daripadanya di tengah hutan".
(HR. Bukhari - Muslim).
----------------------------------------------------------------------------------
"Allah سبحانه و تعالى, "Wahai anak Adam, sesungguhnya selama kamu bermohon kepada-Ku dan ber-roja' kepada-Ku, Aku pasti mengampunimu atas segala keadaanmu dan aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalaulah dosa-dosamu mencapai langit kemudian kamu bermohon ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu. Wahai anak Adam, jika sekiranya kamu datang kepada-Ku dengan membawa dosa/kesalahan sebanyak isi bumi tatapi kamu tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan datang dengan keampunan sebanyak isi bumi pula". (HR AT-Tirmidzi, dlm kitab Ad-Da'awat IX/524).
----------------------------------------------------------------------------------

Rasululla صلى الله عليه وسلم bersabda: "Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada AllahSubhanahu Wa Ta’ala dalam satu hari sebanyak seratus kali". (HR. Muslim dari Al Aghar al Muzni.)

Dari Abi Musa Radiyallahu 'Anhu diriwayatkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala membuka "tangan"-Nya pada malam hari untuk memberikan ampunan kepada orang yang melakukan dosa pada siang hari, dan membuka "tangan"-Nya pada siang hari, untuk memberikan ampunan kepada orang yang melakukan dosa pada malam hari, (terus berlangsung demikian) hingga (datang masanya) matahari terbit dari Barat (kiamat)". (HR. An-Nasaai).

Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasululla صلى الله عليه وسلم bersabda: "Jika kalian melakukan dosa hingga dosa kalian sampai ke matahari, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengampuni kalian". (HR. Ibnu Majah dengan sanad yang baik. dalam kitab Az Zuhd (4248), dan dalam kitab az Zawaid diterangkan: ini adalah isnad hasan.).

Dari Abi Sa'id al Khudri r.a. dari Nabi صلى الله عليه وسلم beliau bersabda: "Perumpamaan orang mu'min dan iman adalah seperti kuda dalam kandang (ikatan) nya, ia berjalan sebentar ke luar untuk kemudian kembali ke kandang (ikatan) nya . Dan seorang mu'min dapat lalai dan melakukan kesalahan namun kemudian ia kembali kepada keimanannya. Maka berikan makanan kalian kepada kaum yang bertakwa, dan kaum mu'minin yang baik". (HR. Ibnu Hibban dalam sahihnya, (dalam al Mawaarid (2451).

Dari Abi Hurairah r.a. bahwa ia mendengar Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Seorang hamba melakukan dosa, dan berdo'a: 'Ya Tuhanku, aku telah melakukan dosa maka ampunilah aku'. Tuhannya berfirman: 'hamba-Ku mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Tuhan-pun mengampuninya'. Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang ditentukan Allah Subhanahu WaTa'ala, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain. Orang itupun kembali berdo'a: 'Ya Tuhanku, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku'. Tuhan-nya berfirman: 'Hamba-Ku mengetahui bahwa dia mempunyai Tuhan Yang mengampuni dan menghapus dosanya', maka Tuhan-pun mengampuninya. Kemudian ia terus dalam keadaan demikian hingga masa yang ditentukan Allah, hingga akhirnya ia kembali melakukan dosa. Dan ia berdo'a: 'Ya Tuhanku, aku telah melakukan dosa, maka ampunilah daku'. Tuhan-nya berfirman: 'Hamba-Ku mengetahui bahwa ia mempunyai Tuhan Yang mengampuni dan menghapus dosanya'. Maka Tuhannya berfirman: 'Aku telah berikan ampunan kepada hamba-Ku, dan silahkan ia melakukan apa yang ia mau". (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya seorang hamba, jika ia melakukan dosa maka terdapat bintik hitam dalam hatinya, dan jika ia bertaubat dan meninggalkan perbuatan dosa itu serta beristighfar, maka hatinya kembali dibersihkan". Dari Ibnu Abbas Radiyallahu 'Anhu ia berkata: kaum Quraisy berkata kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم : "Berdoalah kepada Rabbmu agar bukit Shafa dijadikan emas bagi kami, dan jika ia telah berhahasil menjadi emas, kami akan mengikutimu". Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم berdoa kepada Rabbnya dan Jibril a.s. datang dan berkata: "Rabbmu mengucapkan salam kepada engkau. Dan berfirman kepada engkau: Jika engkau mau maka dapat Aku jadikan emas bukit Shafa itu bagi mereka, namun jika kemudian dari mereka itu (kaum kafir Quraisy) ada yang kafir, maka Aku akan azab dia dengan azab yang tidak pernah aku timpakan kepada seorangpun di dunia. Dan jika engkau mau, Aku buka bagi mereka pintu taubat dan rahmah". Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "(aku ingin dibukakan) Pintu taubat dan rahmat saja".(HR. Thabrani, dan para perawinya adalah sahih). (Dan sejenisnya disebutkan oleh Al Haitsami (10/196) seperti diriwayatkan oleh Al Hakim. Dan ia berkata: Isnadnya sahih, dan itu setujui oleh Adz Dzahabi (4/240).).

Dari Abdullah bin Umar r.a. dari Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan menerima taubat seorang hamba selama nafasnya belum sampai di tenggorokan (sakratul maut)". (HR. Ibnu Majah, dan Tirmizi. Ia berkata: hadits ini hasan).

Dari 'Imran bin Hushain r.a. bahwa seorang wanita dari Juhainah datang kepada
Rasululla صلى الله عليه وسلم , dan wanita itu sedang hamil karena zina. Kemudian wanita itu berkata kepada beliau: Wahai Rasululla صلى الله عليه وسلم  aku telah melanggar had, maka jatuhkanlah kepada saya hukumannya". Kemudian Nabi  صلى الله عليه وسلم  memanggil keluarganya. Dan bersabda: "Perlakukanlah dia dengan baik, dan jika ia telah melahirkan maka bawalah dia kemari". Keluarganya pun menjalankannya. Kemudian (setelah datang masanya) Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan untuk menjatuhkan hukum atasnya, dan badannya diikat, kemudian iapun dirajam. Setelah itu Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam menshalatkan jenazahnya. Melihat itu Umar bertanya: Wahai Rasulullah صلى الله عليه وسلمm apakah baginda menshalatkannya padahal ia telah berzina? Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Ia telah melakukan taubat yang jika taubat itu dibagi-bagi bagi tujuh puluh penduduk Madinah niscaya mencukupi mereka, dan apakah engkau dapati yang lebih baik daripada orang yang datang menyerahkan dirinya kepada Allah سبحانه و تعالى?". (HR.Muslim).

Dari Abi Sa'id al Khudri r.a. bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Pada jaman sebelum kalian ada seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan manusia, kemudian ia mencari manusia yang paling alim di muka bumi, dan ia pun ditunjukkan kepada seorang rahib. Ia mendatangi rahib itu dan bertanya: bahwa ia telah membunuh sembilan puluh sembilan manusia, maka apakah ia masih dapat bertaubat?. Sang rahib menjawab: "tidak". Dan orang itupun membunuh sang rahib, hingga ia melengkapi bilangan seratus orang yang telah ia bunuh. Kemudian ia kembali menanyakan tentang orang yang paling alim di muka bumi, dan ia pun ditunjukkan kepada seorang alim, dan ia bertanya: bahwa ia telah membunuh seratus manusia, maka apakah ia dapat bertaubat? Orang alim itu menjawab: "ya bisa, siapa yang menghalangi antaranya dengan taubat? Pergilah engkau ke daerah ini dan ini, karena di sana ada manusia yang menyembah Allah, maka beribadahlah bersama mereka, dan jangan kembali ke negerimu lagi; karena ia adalah negeri yang buruk".

Orang itu kemudian berangkat menuju negeri yang ditunjukan itu hingga sampai di tengah perjalanan, di sana malaikat maut mendatanginya dan mencabut nyawanya. Kemudian malaikat rahmat dan malaikat azab bertengkar; malaikat rahmah berkata: Orang ini telah berangkat untuk bertaubat kepada Allah (oleh karena itu ia berhak mendapatkan rahmah). Sedangkan malikat azab berkata: orang ini tidak pernah melakukan kebaikan sedikitpun (oleh karena itu ia seharusnya diazab. Selanjutnya, datang malaikat dalam bentuk seorang manusia, dan berkata kepada keduanya: Ukurlah antara dua negeri itu (antara tempat asalnya dan tempat tujuannya), tempat mana yang lebih dekat orang itu, maka orang itu dimasukkan dalam kelompok itu. Malaikat pun mengukurnya dan mendapati orang itu lebih dekat ke tempat yang ditujunya (tempat orang saleh), maka orag itupun dicabut oleh malaikat rahmah".

Dalam satu riwayat: "Maka diketahui orang itu lebih dekat ke negeri yang saleh sekadar satu jengkal, sehingga iapun dimasukkan dalam golongan orang saleh itu". dalam riwayat lain: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala memerintahkan kepada negeri yang buruk itu untuk menjauh dan kepada negeri yang saleh untuk mendekat. Kemudian memerintahkan kepada malaikat: Ukurlah antara keduanya, dan para malaikut mendapati orang itu lebih dekat ke negeri yang saleh sekadar satu hasta, maka Allah سبحانه و تعالى mengampuni orang itu".
Dalam riwayat lainnya: Qatadah berkata: Hasan berkata: Diceritakan kepada kami bahwa ketika beliau didatangi malaikat pencabut nyawa ia menyodorkan dadanya kepadanya". Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah dengan sejenisnya.

Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman: " Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku, dan Aku akan bersamanya ketika ia berdzikir kepada-Ku, dan Allah سبحانه و تعالى lebih senang dengan taubat seorang manusia dari pada seorang kalian yang menemukan kembali perbekalannya di padang tandus. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu lengan, dan barang siapa mendekat kepada-Ku satu lengan maka Aku akan mendekat kepadanya dua lengan, dan jika ia menghadap kepada-Ku dengan berjalan maka Aku akan menemuinya dengan berlari". (HR. Muslim, dan lafazhnya darinya, juga Bukhari dengan lafazh yang sama).

Dari Syuraih --yaitu Ibnu Harits-- ia berkata: Aku mendengar seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Allah سبحانه و تعالى berfirman: Wahai anak Adam, bangunlah kepada-Ku niscaya aku akan berjalan kepadamu, dan berjalanlah kepada-Ku niscaya Aku datang kepadam dengan berlari". (HR. Ahmad dengan sanadnya yang sahih.Dan al Haitsami berkata: Diriwayatkan oleh Ahmad dan para perawinya adalah sahih, kecuali Syuraih bin Harits, ia adalah tsiqat (10/196, 197)).

Dari Anas bin Malik r.a. ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Allah Subhanahu Wa Ta'ala lebih berbahagia mendapati hamba-Nya bertaubat dari seorang yang tiba-tiba menemukan kendaraannya kembali setelah hilang di padang pasir", (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abi Dzar r.a. ia berkata; Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Barangsiapa yang melakukan kebaikan pada masa usianya yang tersisa maka ia akan diampuni akan dosa-dosanya yang telah lalu, dan barangsiapa yang berbuat buruk pada masa usianya yang tersisa maka ia akan dipertanyakan akan dosa yang telah lalu dan dosa pada usianya yang tersisa". (HR. Thabrani dengan sanad hasan. (Seperti itu pula al Haitsami berkata: (10/202).).

Dari 'Uqbah bin 'Amir ia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya perumpamaan orang yang mengerjakan keburukan dan kemudian melakukan kebaikan adalah seperti orang yang mengenakan pakaian besi yang telah menjepitnya, kemudian ia melakukan kebaikan dan pakaian besi itupun membuka satu sisinya, dan ketika ia melakukan kebaikan yang lain baju besi itupun makin mengendur hingga akhirnya ia dapat keluar darinya". (HR. Ahmad, dan Thabrani dengan dua sanad, dan salah satu sanadnya adalah sahih, Al Haitsami berkata: Hadits diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani. Dan satu sanad Thabrani para perawinya adalah sahih (10/201, 202).).

Dari Abi Thawil Syathbul Mamdud bahwa ia mendatangi Nabi صلى الله عليه وسلم dan bertanya: Apakah orang yang telah melakukan segala dosa seluruhnya, dan tidak ada suatu dosa apapun yang tidak pernah dilewatkannya, baik dosa yang kecil maupun yang besar telah ia lakukan, apakah ia masih terbuka taubat baginya?" Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Apakah engkau telah masuk Islam?". sedangkan saya, maka aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan bahwa engkau adalah Rasulullah صلى الله عليه وسلم". Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: " Lakukanlah kebaikan, dan tinggalkanlah seluruh keburukan, niscaya Allah سبحانه و تعالى akan menjadikan itu semua sebagai kebaikan". Orang itu kembali bertanya: "Apakah itu termasuk dengan perbuatan-perbuatan burukku yang lalu?". Rasulullah صلى الله عليه وسلم menjawab: "Ya". Orang itu mengucapkan: Allah Akbar!, dan ia terus bertakbir (sambil berjalan) hingga tubuhnya tidak terlihat oleh kami. (HR. Al Bazzar, dan Thabrani), Al Haitsami berkata: hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani dan Al Bazzar dengan riwayat yang sama. Dan para perawi Bazzar adalah sahih, selain Muhammad bi Harun Abi Nasyith, dia adalah tsiqat.).

-- Dari Abu Sa'id (Sa'ad bin Malik bin Sinan) al-Khudry berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Pernah terjadi pada umat terdahulu seseorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa kemudian ingin bertaubat maka ia pun mencari seorang alim lalu ditunjukkan kepadanya seorang pendeta maka ia pun bertanya, "Sesungguhnya saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta, "Tidak ada" Seketika pendeta itupun dibunuhnya sehingga genaplah seratus orang yang telah dibunuhnya. Kemudian ia mencari orang alim lainnya dan ketika telah ditunjukkan iapun menerangkan bahwa ia telah membunuh seratus orang apakah ada jalan untuk bertaubat? Jawab si alim, "Ya, ada dan siapakah yang dapat menghalangimu untuk bertaubat? Pergilah ke dusun itu karena di sana banyak orang-orang yang taat kepada Allah. Maka berbuatlah sebagaimana perbuatan mereka dan jangan kembali ke negerimu ini karena negerimu ini adalah tempat penjahat." Maka pergilah orang itu tetapi di tengah perjalanan mendadak ia mati. Maka bertengkarlah Malaikat rahmat dengan Malaikat siksa. Malaikat rahmat berkata, "Ia telah berjalan untuk bertaubat kepada Allah dengan sepenuh hatinya." Malaikat siksa berkata, "Ia belum pernah berbuat kebaikan sama sekali." Maka datanglah seorang Malaikat berupa manusia yang menjadi juru penengah (hakim) di antara mereka. Ia berkata, "Ukur saja jarak antara dusun yang ditinggalkan dan yang dituju maka kemana ia lebih dekat, masukkanlah ia kepada golongan orang sana. Maka diukurlah kedua jarak itu dan ternyata lebih dekat kepada dusun orang-orang baik yang dituju, kira-kira terpaut sejengkal. Maka dipeganglah ruhnya oleh Malaikat rahmat."
(Bukhari - Muslim).

MENGGAPAI RAHMAT ALLAH
MENJAUHI MURKANYA

MARI PERBANYAK TAUBAT DAN BERAMAL SHALIH..!

BANYAK hadits meriwayatkan bahwa kasih sayang Rasulullah صلى الله عليه وسلم membuat Beliau selalu memohon kepada Allah سبحانه و تعالى  agar umatnya jangan didera bencana akibat banyak melakukan dosa, sebagaimana umat para Nabi terdahulu. Rasulullah صلى الله عليه وسلم selalu berharap anak–cucu manusia kelak akan banyak yang bertakwa kepada Allah سبحانه و تعالى .

Namun yang juga harus kita ingat, secara terpisah Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun bersabda kepada Ummu Salamah (istriNya): “Jika segala bentuk kemaksiatan telah merajalela di dalam suatu bangsa (umat-Ku), maka Allah سبحانه و تعالى  meratakan adzab dari sisi-Nya kepada mereka”.

Ummu Salamah bertanya: “Wahai Rasulallah, apakah dalam kondisi (dilaknat) itu masih terdapat orang sholeh, taat beribadah?”

Rasulullah menjawab: “Ia, masih ada”.

Ummu Salamah bertanya lagi: “Lalu bagaimana mereka?”

Rasulullah pun menjawab: “Orang-orang shaleh taat beribadah yang terdapat pada kaum (bangsa) tersebut, juga turut ditimpa bencana, kemudian mereka akan mendapatkan ampunan dan keridhoan dari Allah". (HR. Ahmad dari Ummu Salamah isteri Nabi صلى الله عليه وس . VI/ 304 atau no.26122, Al-Haitsami mengatakan, hadits ini rijalnya shahih).

TADABUR BEBERAPA MAKNA AYAT-AYAT AL-QUR'AN

" Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang,

" yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan mereka tunggul-tunggul pohon kurma yang telah kosong (lapuk)".

" Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka ". (Al Qur'an Surat Al Haqqah: 6-8).

"Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka".(QS. Fathir : 39).

"Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun".(QS. Fathir: 41)

"Karena kesombongan (mereka) di muka bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan menemui perobahan bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu".(QS. Fathir: 43).

"Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa". (QS. Fathir: 44)

BENCANA BENCANA DI MASA UMAT SEBELUM KITA

*** Masyarakat Nabi Syu'aib عليه السلام, di Madyan dihantam gempa hingga jadi mayat-mayat yang bergelimpangan karena kekafiran mereka dan curang dalam menakar dan menimbang. (Lihat QS. Al-A'raaf: 85-94).

*** Kaum (selanjutnya disebut masyarakat) Nabi Nuh عليه السلام diadzab, ditenggelamkan dengan banjir bandang karena kekafiran mereka, hingga salah seorang anak Nabi Nuh sendiri (bernama Kan’an) pun turut tenggelam karena keinkarannya (lihat QS. Huud: 41-44).

*** Masyarakat “Tsamud” dihancurkan dengan petir, dan masyarakat 'Ad dihancurkan dengan angin dingin sangat kencang (lihat QS al-Haaqqah: 4-7).

*** Fir'aun dan seluruh pengikutnyanya yang kafir telah dihunjami bencana berupa taufan, belalang, kutu, kodok, dan darah; kemudian minta agar dimohonkan oleh Nabi Musa AS untuk dilepaskan dari adzab itu. Setelah dilepaskan oleh Allah adzabnya, lalu mereka kafir lagi, bahkan sang Firaun tetap memproklamirkan diri sebagai ‘Tuhan’. Maka Allah tenggelamkan mereka di dasar laut Merah. (Lihat al-A'raaf:133-136).

*** Masyarakat Nabi Luth عليه السلام (termasuk juga isterinya), mereka homoseks (istilah anak sekarang ‘gay’), diadzab oleh Allah dengan dihujani batu panas dan buminya dibalik (Lihat QS. Huud: 82-84).
----------------------------------------------------------------------------------

--------semoga bermanfaat--------

Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk ----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~ Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)

"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar