Sabtu, 04 Januari 2014

MENJAUHI PENYAKIT HATI
"HASAD"


BILA seseorang merasa lebih baik dan selalu ingin dilihat selalu LEBIH segala-galanya di bandingkan orang lain, maka ia akan sangat mudah terjangkit penyakit hati yang sangat buruk "HASAD"

Hal ini bisa kita renungkan dari kisah terjangkitnya penyakit hasad yang dialami iblis terhadap Nabi Adam 'alaihi salam...

”Saya (Iblis) lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al A’raf: 12)

Perseteruan itu ada disebabkan Iblis hasad kepada Adam yang telah Allah سبحانه و تعالى muliakan. Akibatnya Allah سبحانه و تعالى mengkutuk Iblis dan menjadikannya musuh anak Adam sampai hari kiamat.

Apa itu Hasad?

Hasad atau dengki adalah sifat seseorang yang tidak suka orang lain lebih darinya atau tidak suka orang lain mendapatkan kenikmatan Allah سبحانه و تعالى baik dengan keinginan kenikmatan tersebut hilang darinya atau tidak, bila disertai perasaan ingin menghancurkan milik orang lain maka ini merupakan hasad tingkat tinggi dan paling jelek, seperti hasadnya Iblis kepada Adam. Sifat hasad ini dapat membuat orang berbuat zhalim, memfitnah, menjatuhkan orang lain yang tidak disukainya.

BAHAYA Hasad diantaranya adalah:

Orang yang memiliki sifat hasad tidak dapat menyempurnakan imannya, sebab ia tidak akan dapat mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri. Padahal
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ”Tidak sempurna iman salah seorang kalian sampai cinta untuk saudaranya seperti cinta untuk dirinya“. (HR. Bukhari, no.13, Muslim no. 45)

Bahkan lebih dari itu orang yang hasad sangat bahagia dan senang bila saudaranya celaka dan binasa.

Ada dalam sifat hasad ini ketidak sukaan terhadap taqdir yang Allah سبحانه و تعالى berikan kepadanya, sebab siapa yang memberikan nikmat kepada orang lain tersebut? Tentu saja
Allah سبحانه و تعالى. Seakan-akan ia ingin ikut berperan aktif dalam penentuan takdir Allah سبحانه و تعالى dengan merasa bahwa ia lebih pantas mendapatkan nikmat tersebut dari orang lain.

Menyusahkan diri sendiri sebab ia tidak mampu merubah sedikitpun takdir Allah سبحانه و تعالى. Allah telah memberikan nikmat pada orang lain dan tidak akan tercegah dan terhalangi oleh ulah orang yang hasad tersebut. Walaupun ia telah berusaha dengan mencurahkan seluruh kesungguhan dan kemampuannya tidak akan mungkin merubah takdirAllah سبحانه و تعالى yang sudah ditetapkan. Sehingga semua usahanya hanyalah sia-sia belaka.

Setiap orang lain mendapatkan kenikmatan, semakin besar dan kuat api hasad dalam dirinya, sehingga ia selalu penasaran dan duka serta hatinya terbakar api hasad tersebut.

Hasad MEMAKAN DAN MELUMAT kebaikan yang dimilikinya sebagaimana api memakan dan melumat kayu bakar yang kering. Ini yang dinyatakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam sabdanya:”Jauhkanlah (oleh kalian) dengki (hasad) karena ia akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud no.4903, di-hasan-kan Ibnu Hajar Al Asqalani di Takhrij Al Misykah 4/450)

Hasad mencegah pemiliknya dari berbuat amal kebaikan dan kemanfaatan. Hal ini karena ia selalu sibuk dengan memikirkan dan melihat milik orang lain sehingga seluruh hidupnya hanya untuk memikirkan bagaimana datangnya kenikmatan pada orang lain dan bagaimana cara menghilangkannya.

Hidupnya tidak pernah tenang dan tentram, apalagi bahagia. Orang yang hasad selalu dalam keadaan gundah gulana dan resah melihat orang lain lebih darinya. Padahal mesti ada orang ;ain yang memiliki kelebihan darinya.Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Janganlah saling hasad dan berbuat najasy dan janganlah saling bermusuhan serta saling mendiamkan dan jadilah kalian bersaudara“. (HR. Muslim no.2559).

Dari Ibnu Mas'ud r.a. berkata: Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Tidak boleh seorang menginginkan hak orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang diberi kekayaan harta oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk memperjuangkan kebenaran dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah lalu digunakan dan diajarkan kepada manusia." (HR. Bukhari - Muslim).

Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Tidak boleh seseorang iri terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang diberi pengertian Al Qur'an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta lalu ia membelanjakannya siang-malam untuk segala amal kebaikan." (HR. Bukhari - Muslim).

!!!Marilah kita tinggalkan HASAD dari diri kita.
----------------------------------------------------------------------------------

--------semoga bermanfaat--------

Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~ Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)

"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar