MENJAUHI PENYAKIT HATI
"HASAD"
BILA
seseorang merasa lebih baik dan selalu ingin dilihat selalu LEBIH
segala-galanya di bandingkan orang lain, maka ia akan sangat mudah
terjangkit penyakit hati yang sangat buruk "HASAD"
Hal ini bisa kita renungkan dari kisah terjangkitnya penyakit hasad yang dialami iblis terhadap Nabi Adam 'alaihi salam...
”Saya (Iblis) lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS. Al A’raf: 12)
Perseteruan
itu ada disebabkan Iblis hasad kepada Adam yang telah Allah سبحانه و
تعالى muliakan. Akibatnya Allah سبحانه و تعالى mengkutuk Iblis dan
menjadikannya musuh anak Adam sampai hari kiamat.
Apa itu Hasad?
Hasad
atau dengki adalah sifat seseorang yang tidak suka orang lain lebih
darinya atau tidak suka orang lain mendapatkan kenikmatan Allah سبحانه و
تعالى baik dengan keinginan kenikmatan tersebut hilang darinya atau
tidak, bila disertai perasaan ingin menghancurkan milik orang lain maka
ini merupakan hasad tingkat tinggi dan paling jelek, seperti hasadnya
Iblis kepada Adam. Sifat hasad ini dapat membuat orang berbuat zhalim,
memfitnah, menjatuhkan orang lain yang tidak disukainya.
BAHAYA Hasad diantaranya adalah:
Orang
yang memiliki sifat hasad tidak dapat menyempurnakan imannya, sebab ia
tidak akan dapat mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.
Padahal
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ”Tidak sempurna iman
salah seorang kalian sampai cinta untuk saudaranya seperti cinta untuk
dirinya“. (HR. Bukhari, no.13, Muslim no. 45)
Bahkan lebih dari itu orang yang hasad sangat bahagia dan senang bila saudaranya celaka dan binasa.
Ada
dalam sifat hasad ini ketidak sukaan terhadap taqdir yang Allah سبحانه و
تعالى berikan kepadanya, sebab siapa yang memberikan nikmat kepada
orang lain tersebut? Tentu saja
Allah سبحانه و تعالى. Seakan-akan ia
ingin ikut berperan aktif dalam penentuan takdir Allah سبحانه و تعالى
dengan merasa bahwa ia lebih pantas mendapatkan nikmat tersebut dari
orang lain.
Menyusahkan diri sendiri sebab ia tidak mampu merubah
sedikitpun takdir Allah سبحانه و تعالى. Allah telah memberikan nikmat
pada orang lain dan tidak akan tercegah dan terhalangi oleh ulah orang
yang hasad tersebut. Walaupun ia telah berusaha dengan mencurahkan
seluruh kesungguhan dan kemampuannya tidak akan mungkin merubah
takdirAllah سبحانه و تعالى yang sudah ditetapkan. Sehingga semua
usahanya hanyalah sia-sia belaka.
Setiap orang lain mendapatkan
kenikmatan, semakin besar dan kuat api hasad dalam dirinya, sehingga ia
selalu penasaran dan duka serta hatinya terbakar api hasad tersebut.
Hasad
MEMAKAN DAN MELUMAT kebaikan yang dimilikinya sebagaimana api memakan
dan melumat kayu bakar yang kering. Ini yang dinyatakan Rasulullah صلى
الله عليه وسلم dalam sabdanya:”Jauhkanlah (oleh kalian) dengki (hasad)
karena ia akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu
bakar.” (HR. Abu Daud no.4903, di-hasan-kan Ibnu Hajar Al Asqalani di
Takhrij Al Misykah 4/450)
Hasad mencegah pemiliknya dari berbuat
amal kebaikan dan kemanfaatan. Hal ini karena ia selalu sibuk dengan
memikirkan dan melihat milik orang lain sehingga seluruh hidupnya hanya
untuk memikirkan bagaimana datangnya kenikmatan pada orang lain dan
bagaimana cara menghilangkannya.
Hidupnya tidak pernah tenang dan
tentram, apalagi bahagia. Orang yang hasad selalu dalam keadaan gundah
gulana dan resah melihat orang lain lebih darinya. Padahal mesti ada
orang ;ain yang memiliki kelebihan darinya.Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda: “Janganlah saling hasad dan berbuat najasy dan
janganlah saling bermusuhan serta saling mendiamkan dan jadilah kalian
bersaudara“. (HR. Muslim no.2559).
Dari Ibnu Mas'ud r.a. berkata:
Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda, "Tidak boleh seorang menginginkan hak
orang lain kecuali dua macam yaitu seseorang yang diberi kekayaan harta
oleh Allah lalu digunakannya semata-mata untuk memperjuangkan kebenaran
dan seseorang yang diberi ilmu oleh Allah lalu digunakan dan diajarkan
kepada manusia." (HR. Bukhari - Muslim).
Dari Ibnu Umar r.a.
berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Tidak boleh seseorang
iri terhadap orang lain kecuali dalam dua hal yaitu seseorang yang
diberi pengertian Al Qur'an lalu ia mempergunakannya sebagai pedoman
amalnya siang-malam dan seseorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta
lalu ia membelanjakannya siang-malam untuk segala amal kebaikan." (HR.
Bukhari - Muslim).
!!!Marilah kita tinggalkan HASAD dari diri kita.
----------------------------------------------------------------------------------
--------semoga bermanfaat--------
Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~
Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan
sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita
untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.
"Bersegeralah
beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam
yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu
sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia
menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)
"Bersegeralah
kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya
berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang
(gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga)
ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu
sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu
sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang
yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim
no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar