Sabtu, 04 Januari 2014

MENJADI HAMBA YANG DISAYANG ALLAH

Berbagai ujian hidup akan Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya baik berupa kesenangan maupun kesulitan, kita semua berharap saat ini dan hingga akhir hayat kita dengan izin Allah akan selalu mampu mengahadapi semua ujian-ujian hidup dari Allah dengan sebaik-baiknya.

Allah berfirman:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun",(Al-Qur'an Surat Al-Mulk ayat 2).

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ

"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."(Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 153)

أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"(Al-Quran Surat Al-Ankabuut ayat 2).

وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ

"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta."(Al-Quran Surat Al-Ankabuut ayat 3).

AGAR ALLAH TEATAP SAYANG KEPADA KITA

1. HAL HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT DIUJI DENGAN KESENANGAN DAN KEJAYAAN

--- MENJAGA SYUKUR NIKMAT NIKMAT KEPADA ALLAH

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Terjemah Al-Quran Surat Ibrahim ayat 7)

Agar mampu selalu menjaga syukur nikmat iringkan dengan doa:

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ.

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh." (Al-Quran Surat An-Naml ayat 19).

"Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun ".(Terjemah Al-Qur'an Surat Al-Mulk ayat 2).

--- BERLAKU RENDAH HATI KEPADA ALLAH

تِلْكَ الدَّارُ الْآخِرَةُ نَجْعَلُهَا لِلَّذِينَ لَا يُرِيدُونَ عُلُوًّا فِي الْأَرْضِ وَلَا فَسَادًا ۚ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِينَ

"Negeri akhirat itu, Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa".(Terjemah Al-Qur'an Surat Al-Qashas ayat 83).

SALAH SATU bentuk kesombongan manusia kepada Allah سبحانه و تعالى adalah apabila seseorang telah berhasil menjadi hartawan ia merasa bahwa dalam keberhasilanya itu tidak ada campur tangan dari Allah سبحانه و تعالى, bahkan karena sifat congkak sampai ada yang merasa bahwa dirinya kaya dan menganggap Allah سبحانه و تعالى itu miskin, Na'udzubillah...

لَّقَدْ سَمِعَ اللّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُواْ إِنَّ اللّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاء سَنَكْتُبُ مَا قَالُواْ وَقَتْلَهُمُ الأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُواْ عَذَابَ الْحَرِيقِ

"Sesungguhnya Allah telah mendengar perkatan orang-orang yang mengatakan: "Sesunguhnya Allah miskin dan kami kaya". Kami akan mencatat perkataan mereka itu dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa alasan yang benar, dan Kami akan mengatakan (kepada mereka): "Rasakanlah olehmu azab yang membakar".(Al-Quran Surat Ali 'Imraan ayat 181).
----------------------------------------------------------------------------------

Asbabun Nuzul :

Ibnu Ishak dan Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Ibnu Abbas katanya, "Abu Bakar masuk ke rumah seseorang bernama Madras. Didapatinya di sana telah berkumpul orang-orang Yahudi sedang menghadap pemimpin mereka bernama Fanhas.

Kata Fanhas kepada Abu Bakar, 'Demi Allah, wahai Abu Bakar! Sebenarnya kami ini tidak membutuhkan Allah, sebaliknya Dialah yang butuh kepada kami! Seandainya Dia kaya, tentulah Dia tidak perlu meminta pinjaman kepada kami sebagaimana diakui oleh sahabatmu itu!' Abu Bakar pun naik darah lalu menampar mukanya.

Fanhas pergi menemui Nabi صلى الله عليه وسلم katanya, 'Hai Muhammad! Lihatlah ini apa yang telah dilakukan oleh sahabatmu kepada saya!' Jawab Nabi صلى الله عليه وسلم, 'Hai Abu Bakar, apa yang menyebabkanmu melakukan itu?'

Jawabnya, 'Wahai Rasulullah! Ia telah mengeluarkan kata-kata berat, dikatakannya bahwa Allah miskin sedangkan mereka kaya.' Fanhash menolak keterangan itu, tetapi Allah menurunkan ayat, 'Sungguh Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan, 'Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya..."(Al-Quran Surat Ali 'Imraan ayat 181).

Ibnu Abu Hatim mengetengahkan dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Yahudi datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم sewaktu Allah menurunkan, "Siapakah yang bersedia mempiutangi Allah suatu piutang yang baik?"

Kata mereka, "Hai Muhammad! Rupanya Tuhanmu jatuh miskin, sehingga ia meminta pinjaman kepada hamba-Nya!" Maka Allah pun menurunkan ayat, "Sungguh Allah telah mendengar perkataan orang-orang yang mengatakan 'Sesungguhnya Allah miskin dan kami kaya." (Al-Quran Surat Ali 'Imraan ayat 181).

AKIBAT SIFAT SOMBONG:
Takabur Akibat Kesenangan Duniawi

Kesombongan maupun ketakabburan adalah salah satu sifat buruk yang banyak diungkapkan dalam kisah-kisah Al-Qur’an yang menjadi penyebab utama kehancuran seseorang atau suatu bangsa, betapapun mereka memiliki kekuasaan dan kedudukan yang kuat, harta yang melimpah, atau anak keturunan maupun pengikut yang banyak, serta fishik jasmani maupun teknologi yang tangguh. Beberapa contoh dikemukakan sebagai berikut:

“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul) (137) (Al Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (138).” (Terjemah Al-Quran Surat Ali Imran ayat 137-138).

“Maka apakah mereka tiada mengadakan perjalanan di muka bumi lalu memperhatikan betapa kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Adalah orang-orang yang sebelum mereka itu lebih hebat kekuatannya dan (lebih banyak) bekas-bekas mereka di muka bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka (82) Maka tatkala datang kepada mereka rasul-rasul (yang diutus kepada) mereka dengan membawa keterangan-keterangan, mereka merasa senang dengan pengetahuan yang ada pada mereka dan mereka dikepung oleh azab Allah yang selalu mereka perolok-olokkan itu (83).” (Terjemah Al-Quran Surat Ghafir/Al-Mukmin ayat 82-83).
Mengulas kembali kisah Qorun

Sayangnya karunia Allah سبحانه و تعالى yang begitu besar kepadanya ini malah menjadikan Qorun takabur.

“Sesungguhnya Qorun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri” (76) Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni`matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (77) Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka (78) Maka keluarlah Qorun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: “Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qorun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar” (79) Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar” (80) Maka Kami benamkanlah Qorun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya) (81). “Dan jadilah orang-orang yang kemarin mencita-citakan kedudukan Qorun itu. berkata: “Aduhai. benarlah Allah melapangkan rezki bagi siapa yang Dia kehendaki dari hamba-hamba-Nya dan menyempitkannya; kalau Allah tidak melimpahkan karunia-Nya atas kita benar-benar Dia telah membenamkan kita (pula). Aduhai benarlah, tidak beruntung orang-orang yang mengingkari (ni`mat Allah)”.(82) (Terjemah Al-Quran Surat Al-Qashash ayat 76-82).

Qorun tidak mempedulikan nasehat orang-orang alim pada saat itu, ia telah tertipu oleh kesenangan dunia, terlalu silau dengan hartanya yang melimpah ruah itu Yang bahkan kunci-kunci gudang dimana ia menyimpan hartanya itu saking beratnya harus dipikul sejumlah orang-orang yang kuat.

Syaitan yang membisiki Qorun supaya ia tidak mendengar nasihat para alim ulama. Ia bahkan menganggap para alim ulama itu iri dan dengki terhadap kesuksesannya.

Akhirnya Allah سبحانه و تعالى menurunkan Ahzab-Nya kepada Qorun, melihat malapetaka yang menimpa Qorun beserta seluruh harta bendanya itu, pendudukpun terkesiap. Mereka segera menyadari kesalahan yang dilakukan Qorun. Dan apa yang telah dikatakan para alim ulama itu adalah yang benar.

Itulah kisah Qorun dan hartanya yang dibenamkan Sang Khalik karena ia takabur dan tidak memanfaatkan hartanya dijalan yang benar. Saat ini jejak peninggalan istana Qorun dan danau tempat ditenggelamkan hartanya bisa ditemui di Al Fayoum, Mesir, yang hanya berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Kairo.

Mengulas kembali kisah Kaum ‘Aad

“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Aad? (6)(yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi (7) Yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain (8) Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah (9) Dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak) (10) Yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri (11) Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu (12) Karena itu Tuhanmu menimpakan kepada mereka cemeti azab (13).” (Terjemah Al-Quran Surat Al-Fajr ayat 6-13).

Kaum ‘Aad memiliki kemampuan mendirikan bangunan-bangunan yang tinggi yang tidak pernah ada bangunan sebelumnya sehebat bangunan mereka. Akan tetapi karena kesombongan dan ketakabburannya, yang menyebabkan mereka tidak mau melakukan pengabdian kepada Allah سبحانه و تعالى, akhirnya kehancuran dan kebinasaan yang mereka alami.

Mengulas kembali kisah Fir’aun

Khusus untuk Fir’aun, puncak kesombongannya adalah pada pengakuan dirinya sebagai TUHAN yang patut disembah, bukan Tuhannya Musa dan Harun.

“Sesungguhnya Fir`aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir`aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Terjemah Al-Quran Surat Al-Qashashayat 4).

“Kemudian Kami utus Musa dan saudaranya Harun dengan membawa tanda-tanda (kebesaran) Kami, dan bukti yang nyata (45) Kepada Fir`aun dan pembesar-pembesar kaumnya, maka mereka ini takabur dan mereka adalah orang-orang yang sombong (46) Dan mereka berkata: “Apakah (patut) kita percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?”(47) Maka (tetaplah) mereka mendustakan keduanya, sebab itu mereka adalah termasuk orang-orang yang dibinasakan (48).” (Terjemah Al-Quran Surat Al-Mukminun ayat 45-48).

“Pergilah kamu kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas (17) Dan katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)”(18) Dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?”(19) Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mu’jizat yang besar (20) Tetapi Fir’aun mendustakan dan mendurhakai (21) Kemudian dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa) (22) Maka dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya (23) (Seraya) berkata: “Akulah tuhanmu yang paling tinggi” (24) Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia (25).” (Terjemah Al-Quran Surat An-Nazi’at ayat 17-25).

-----------------------------------------------------------------------------------------------

“Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.” (Terjemah Al-Quran Surat Al-A’raf ayat 40).

Karena itu, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Salam berpesan kepada kita untuk menjauhi 3 (tiga) sifat buruk yang merupakan sumber malapetaka dan sumber kejahatan, yang salah satunya adalah sifat takabbur dan sombong. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Asakir, Rasulullah Saw. bersabda:
“Rasulullah Saw. bersabda: “Jauhilah oleh kalian sifat sombong, karena sesungguhnya Iblis tidak mau sujud kepada Adam dikarenakan terdorong oleh sifat sombong. Jauhilah oleh kalian sifat rakus, sebab karena sifat rakuslah Adam mau memakan buah pohon terlarang (khuldi). Dan jauhilah oleh kalian sifat dengki (hasud), sebab karena sifat dengki inilah seorang diantara anak Adam (manusia) membunuh saudaranya. Semua sifat tersebut adalah sumber dari segala perbuatan dosa.” (HR. Ibnu ‘Asakir dari Ibnu Mas’ud).

"Maka apabila malapetaka yang sangat besar (hari kiamat) telah datang.Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya.Dan diperlihatkan neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat.Adapun orang yang melampaui batas.Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia.maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya).Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.Maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya)". (Terjemah Al-Quran Surat An-Nazi'at (79) ayat 34- 41):

2. HAL HAL YANG HARUS KITA LAKUKAN SAAT DIUJI DENGAN KESULITAN

--- MENINGKATKAN KESABARAN

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya, "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (Al-Quran Surat Al-Albaqarah ayat 214).

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman".(Al-Qur'an Surat Ali Imraan ayat 139).

--- SELALU BERPRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH

Berupaya keraslah untuk mempertahankan kualitas diri sebagai seorang hamba, tetap beristiqomah dalam Iman.., dalam taqwa.., dalam ibadah. Pertahankan kemampuan mensyukuri nikmat serta prasangka baik kita kepada Allah...

MANFAAT SELALU MENJAGA PRASANGKA BAIK KEPADA ALLAH

"Siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah hendaklah dia mengamati bagaimana kedudukan Allah dalam dirinya. Sesungguhnya Allah menempatkan hamba Nya dalam kedudukan sebagaimana dia menempatkan kedudukan Allah pada dirinya". (HR. Al Hakim).


*** Salah satu tanda orang-orang yang benar-benar beriman.


*** Terjaganya syukur nikmat dan rasa tawakal kepada setiap keputusan Allah.


*** Dimudahkan urusan rizki berikutnya.


*** Terjaga kotinuitas ibadahnya.


*** Terjaga perasaan tenang dan kebahagiaanya.


*** Mendapat ridlo dan jannahNya.

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Terjemah Al-Quran Surat Ibrahim ayat 7)

“Wahai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan melalui sabar dan shalat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Dan benar-benar akan Kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, dan kekurangan buah-buahan, dan berilah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar, (yaitu) yang apabila mereka tertimpa musibah mereka mengatakan “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami kembali”. (Terjemah Al-Quran Suratayat 155-156).

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yg apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan bila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal,(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yg menafkahkan sebagian dari rizki yg Kami berikan kepada mereka.Itulah orang-orang yg beriman dengan sebenar-benarnya". (Terjemah Al-Quran Surat Al Anfaal ayat 2-3)
----------------------------------------------------------------------------------

--------semoga bermanfaat--------

Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati. ----------------------------------------------------------------------------------

***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~ Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)

"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------

***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar