RAJAB DAN SYA'BAN SEBAGAI BULAN PERSIAPAN UNTUK MENYAMBUT RAMADHAN
***
Ramadhan yang penuh berkah harus kita jadikan sebagai momentum untuk
menyelamatkan masyarakat dengan melakukan taqarrub ilallah (mendekatkan
diri kepada Allah), baik dengan taubat, munajat dan menjalankan sejumlah
peribadatan maupun dengan khidmat.
*** Orang - orang yang shaleh
biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datang Ramadhan.
Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan
Sya'ban.
Memasuki bulan Rajab Rasulullah Muhammad صلى الله عليه
وسلم. selalu berdo'a, yang artinya: "Ya Allah berkahilah kami dalam
bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan."
***
Dua bulan lagi, kita akan kedatangan bulan Ramadhan. Kedatangan
Ramadhan tahun ini tentu kita sambut dengan penuh kegembiraan, bentuk
kegembiraan itu kita buktikan dengan melakukan persiapan-persiapan yang
maksimal menyongsong datangnya bulan ramadhan...
PERSIAPAN MENYONGSONG RAMADHAN
PERTAMA, I'dad Ruhi Imani, ( persiapan ruh keimanan).
Misalnya:
# Memperbanyak aktivitas puasa di bulan Sya'ban,
seperti yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم dalam hadis Bukhari-Muslim, Aisyah ra. berkata :
"Tidaklah
aku lihat Rasul menyempurnakan puasanya sebulan penuh kecuali pada
Ramadhan dan tidak juga aku lihat beliau memperbanyak puasa sunnatnya
kecuali di bulan Syaban".
# Memperbanyak aktivitas tilawah
Al-Quran, sebagaimana yang diungkapkan Anas bin Malik bahwa para
sahabatjika memasuki bulan Sya'ban, mereka segera mengambil mushaf dan
membacanya.
# Segera mengqodho puasa. Aisyah ra. berkata : "Dulu
aku pernah punya hutang puasa Ramadhan, dan aku tidak dapat membayar
qodhonya kecuali pada bulan Sya'ban".
# Membiasakan bangun malam (qiyamul-lail)
#
Saling maaf memaafkan sesama muslim, sehingga dalam memasuki Ramadhan
dosa kita dengan sesama sudah terhapuskan sehingga pada bulan Ramadhan
hanya menyelesaikan dosa kepada Allah سبحانه و تعالى saja.
Dalam
rangka persiapan ruh keimanan itu, kita sudah harus melakukan
peningkatan kualitas ibadah wajib, memperbanyak ibadah sunah,
meninggalkan berbagai maksiat dan kedzhaliman sejak bulan Rajab. Hal ini
dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat.
Bisa dimaknai bahwa bulan Rajab dan Sya'ban adalah masa
pemanasan(warming up), ketika memasuki Ramadhan kita sudah terbiasa
menjalani ibadah shaum dan sebagainya, sehingga ketika melaksanakan
serangkaian ibadah di bulan ramadhan kita tinggal meraih hasil terbaik
di sisi Allah سبحانه و تعالى dari setiap aktifitas ibadah yang kita
kerjakan...
KEDUA, I'dad Jasadi (persiapan fisik).
Perlunya peningkatan perhatian terhadap pola istirahat, makan, olahraga yang teratur.
Untuk
memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya.
Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah
pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal.
KETIGA,I'dad Maliyah (persiapan harta).
Persiapan
harta bukan untuk membeli keperluan buka puasa atau hidangan lebaran
sebagaimana tradisi kita selama ini. Memersiapkan harta adalah untuk
melipatgandakan sedekah, karena Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak
sedekah. Pahala bersedekah pada bulan ini berlipat ganda dibandingkan
bulan-bulan biasa.
KEEMPAT,I'dad Fikri wa Ilmi (persiapan intelektual dan keilmuan)
Agar
ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan
tashawur(persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca
berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan.
Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai
tuntunan Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم, selama Ramadhan.
Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan perlbagai jenis
ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa:
Contoh hal-hal yang perlu pengkajian ulang:
Rasulullah
Muhammad صلى الله عليه وسلم Bersabda : bukanlah shaum itu sekedar
meninggalkan makan dan minum, Melainkan meninggalkan pekerjaan sia-sia
(tak bernilai) dan kata-kata Sombong. (HR.Ibnu Hibban dan Ibnu
Khuzaimah).
Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم juga Bersabda :
"Barangsiapa yang selama berpuasa tidak juga meninggalkan kata-kata
bohong, bahkan mempraktekkannya, maka tidak ada nilainya bagi Allah apa
yang ia sangkakan sebagai puasa, yaitu sekedar meninggalkan makan dan
minum". (HR.Bukhari-Muslim).
----------------------------------------------------------------------------------
--------semoga bermanfaat--------
Untuk
Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati.
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~
Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan
sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita
untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.
"Bersegeralah
beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam
yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu
sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia
menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)
"Bersegeralah
kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya
berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang
(gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga)
ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu
sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu
sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang
yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim
no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
---------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar