Sabtu, 04 Januari 2014

BERPUASA SUNAH ENAM HARI DI BULAN SYAWAL - MENJAGA JIWA YANG KEMBALI KEPADA FITRAH
 

BERPUASA SUNAH ENAM HARI DI BULAN SYAWAL

Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda yang artinya:

"Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan kemudian disusul dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka puasanya itu bagaikan puasa sepanjang tahun" [Dikeluarkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya]

Dari Abu Ayyub ra." Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda: 'Siapa yang berpuasa Ramadhan dan melanjutkannya dengan 6 hari pada Syawal, maka itulah puasa seumur hidup'." [Riwayat Muslim 1984, Ahmad 5/417, Abu Dawud 2433, At-Tirmidzi 1164]

Hal-hal yang berkaitan:

1. Tidak harus dilaksanakan berurutan.

Imam An-Nawawi rahimahullah berkata:
"Shahabat-shahabat kami berkata: adalah mustahab untuk berpuasa 6 hari Syawal. Dari hadits ini mereka berkata: Sunnah mustahabah melakukannya secara berurutan pada awal-awal Syawal, tapi jika seseorang memisahkannya atau menunda pelaksanaannya hingga akhir Syawal, ini juga diperbolehkan, karena dia masih berada pada makna umum dari hadits tersebut. Kami tidak berbeda pendapat mengenai masalah ini dan inilah juga pendapat Ahmad dan Abu Dawud." [Al-Majmu' Syarh Al-Muhadzdzab]

Berdasarakan dalil-dalil dari Al-Kitab dan As-Sunnah yang menunjukkan keutamaan bersegera dan berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Tidak diwajibkan untuk melaksanakan puasa Syawal secara terus menerus akan tetapi hal itu adalah lebih utama berdasarkan sabda Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم (yang artinya) : "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang terus menerus dikerjakan walaupun sedikit"

2. Menyempurnakan hutang puasa Ramadhan terlebih dahulu jika selama Ramadhan ada hari-hari yang karena halangan tertentu hingga terkendala tidak berpuasa/jika masih ada yang tertinggal kewajiban puasa dalam bulan Ramadhan.

"Jika seseorang tertinggal beberapa hari dalam Ramadhan, dia harus berpuasa terlebih dahulu, lalu baru boleh melanjutkannya dengan 6 hari puasa Syawal, karena dia tidak bisa melanjutkan puasa Ramadhan dengan 6 hari puasa Syawal, kecuali dia telah menyempurnakan Ramadhan-nya terlebih dahulu." (dalam kitab Bahjatun Naazhirin (2/385)

Meskipun demikian ada yang berpendapat bagi yang masih mempunyai hutang puasa Ramadhan kemudian langsung mengerjakan puasa enam hari di bulan syawal tetap sah, ini menurut pendapat syaikh Abdullah Al-Fauzan dalam kitab “Ahaadiitsush shiyaam” hal. 159).

MENJAGA JIWA YANG KEMBALI KEPADA FITRAH

* BAGAI BAYI YANG BARU DILAHIRKAN

...Tempaan pendidikan ramadhan terhadap ruhiyah, fikr dan amal/aktifitas keseharian kita, semoga menjadikan kita semua menjadi manusia baru "BAGAI BAYI"; YANG SETIAP CANDANYA, TUTUR KATANYA, KEJUJURANYA, KEPOLOSANYA menyenangkan hati setiap orang...AMIIN.

Telah diambil sebuah kesimpulan;" sekalipun dosa-dosa kecil tdk boleh diremehkan, jangan sampai dikerjakan.., karena hak dan wewenang untuk mengmpuni dosa HANYA milik Allah".

Kadang kita jumpai seseorang dalam pensikapan terhadap pebuatan-perbuatan buruk tertentu (yang bukan bagian dari dosa-dosa... besar), tidak bersikap sungguh-sungguh untuk menjauhinya...dengan keyakinan bahwa Allah mudah utk mengampun dosa-dosa kecil, hal ini tentu sangat disayangkan :

*** Keyakinan bahwa Allah mudah untuk mengampun dosa-dosa kecil...KEYAKINAN YANG MERUGIKAN:

*Hak utk mengampuni dosa merupakan prerogatif Allah, bisa saja dosa-dosa kecil seseorang tdk diampuni oleh Allah sampai akhir hayatnya, jika seseorang meremehkan tdan tidak bertaubat.

*Dosa-dosa kecil bila teruss dilakukan, akan menjadi "RON" (katrat-karat dosa) di dalam hati seseorang, sehingga hati yang semula fitri,suci akhirnya dipenuhi dgn gumpalan-gumpalan dosa berkarat.

 كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.  QS. Al. Muthofifin:14

*Kemudian karat-karat dosa itu menyebabkan tertutup seluruh celah hati,celah hidayah, akhirnya hatinya tidak bisa tertarik pada indahnya syurga dan tidak ada rasa takut terhadap neraka.

 إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ

"Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman".

خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ

"Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat".  (QS. Al-Baqarah:6-7).
----------------------------------------------------------------------------------

--------semoga bermanfaat--------

Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati. ----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~ Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)

"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar