Sabtu, 04 Januari 2014

RAMADHAN PENUH BERKAH

RAMADHAN PENUH BERKAH (bag:I)

Kesempurnaan hasil ibadah puasa di Bulan Suci Ramadahan SEMOGA mampu kita raih bersama,
Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepada kita dalam melaksanakan puasa di bulan suci ramadhan tidak sekedar menahan diri dari lapar dan dahaga...lebih dari itu...

Orang yang berpuasa hendaknya meninggalkan percecokan karena salah satu tujuan puasa adalah melatih diri untuk menahan amarah, sebagaimana yang tersebut dalam suatu hadits:

الصيام جنة ، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث و لا يصخب ، فإن امرء سابه أو قاتله فليقل : إني صائم

"Puasa adalah perisai. Jika pada hari dia puasa maka janganlah berkata keji atau kasar. Jika seseorang mencelanya atau menyerangnya, hendaknya ia berkata, ‘Saya sedang puasa’."(HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda yang artinya:

"Berapa banyak orang yang puasa tidak mendapat dari puasanya kecuali lapar dan dahaga".
(HR Nasai dan Ibnu Majah).

puasakan lisan untuk tidak bicara keji dan kotor, tidak bicara ghibah, tidak bicara yang menyakiti...

puasakan diri untuk tidak marah, tidak dengki, tidak bangga diri, tidak merendahkan orang lain...

Puasakan seluruh anggota badan, untuk tidak bermaksiat.

Firman Allah سبحانه و تعالى


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa", (Terjemah Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat:183)

*. Tersebut dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، كَتَبَ الله عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ، فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوِابُ الجَحِيْمِ، وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ، فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ : رواه أحمد والنسائي.

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa".(H.R. Ahmad dan An Nasa’i).

*. Dari Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرُ بَرَكَةٍ، يَغْشَاكُم الله فِيْهِ، فَيُنَزِّلُ الرَّحْمَةَ، وَيَحُطُّ الخَطَايَا، وَيَسْتَجِيْبُ فِيْهِ الدُّعَاءَ، يَنْظُرُ الله إِلَى تَنَافُسِكُمْ فِيْهِ، وَيُبَاهِي بِكُمْ مَلاَئِكَتَهُ، فَأَرُوْا الله مِنْ أَنْفُسِكُمْ خَيْرًا، فَإِنَّ الشَّقِيَّ مَنْ حُرِمَ فِيْهِ رَحْمَةَ الله : رواه الطبراني ورواته ثقات.

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, mengahapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan Dia membangga-banggakanmu kepada malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini". (H.R. Ath Thabrani, dan periwayatnya tsiqah).

*. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

أُعْطِيَتْ أُمَّتِيْ فِيْ شِهْرِ رَمَضَانَ خَمْسُ خِصَالٍ لَمْ تُعْطَهَا أُمَّةٌ قَبْلَهَا: خَلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عَنْدَ الله مِنْ رِيْحِ المِسْكِ، وَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ المَلاَئِكَةُ حَتَّى يُفْطِرُوْا، وَيُزَيِّنُ الله كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ ثُمَّ يَقُوْلُ: يُوْشِكُ عِبَادِيَ الصَّالِحُوْنَ أَنْ يُلْقَوْا عَنْهُم المُؤْنَةَ وَالأَذَى وَيَصِيْرُ إِلَيْكَ، وَتُصْفَدُ فِيْهِ مَرَدَةُ الجِنِّ فَلاَ يَخْلُصُوْنَ فِيْهِ إِلَى مَا كَانُوْا يَخْلُصُوْنَ إِلَيْهِ فِيْ غَيْرُهُ، وَيُغْفَرُ لَهُمْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ الله أَهِيَ لَيْلَةُ القَدْرِ؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنَّ العَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرُهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ : رواه أحمد.

"Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kasturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wajalla setiap hari menghiasai surganya lalu berfirman (kepada surga): “hampir tiba saatnya para hambaku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu.” Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada umatku ampunan pada akhir malam.” Beliau ditanya: “Wahai Rasulullah apakah malam itu lailatul Qadar? Jawab beliau: “Tidak. Namun orang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya". (HR. Ahmad).

Lapar dan haus semakin meningkatkan sensitifitas dan kepedulian kepada orang-orang yang kekurangan di sekeliling kita, optimalisasi ibadah menyebabkan kita lebih dekat kepada Allah dan mencintai-Nya.

RAMADHAN PENUH BERKAH (bag:II)

Setelah melaui waktu sepertiga awal di bulan Suci Ramadhan ini, kita berharap semoga bisa menjaga amal-amal shaleh yang sudah kita tunaikan beberapa hari ini hingga Ramadhan usai nanti sejalan dengan upaya selalu mengevaluasi jika karena kesibukan keseharian dan lain-lain, kita merasa belum maksimal beribadah, semoga hari-hari ke depan kita semua lebih bisa mengoptimalkan amal-amal shaleh kita. Dan semoga tausiah singkat ini bisa lebih menambah hamasyah dan jiddiyah, bisa lebih menambah semangat dan kesungguhan kita untuk mengoptimalkan ibadah di bulan penempaan/bulan ramadhan yang sedang kita sama-sama jalani.

قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم: ألجنّة مشتاقة لأربعة نفر : تالي القرآن وحافظ اللّسان ويطعم الجيعان وصوم رمضان

Artinya:
Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda: "Surga akan merindukan empat golongan, yakni orang yang gemar membaca Al Qur’an, kedua: golongan orang yang pandai menjaga ucapannya, ketiga: golongan orang yang mau memberikan kepada mereka yang sedang lapar, dan keempat adalah golongan orang-orang yang mau berpuasa Ramadhan”.

Dari hadits di atas tentunya kita menginginkan denan izin Allah سبحانه و تعالى bisa menjadi bagian dari ahli surga maka marilah kita bersegera untuk ambil bagian dari keempat golongan tersebut. Paling tidak jika ada kesempatan melakukan salah satu diantaranya dan akan jauh lebih baik jika kita berupaya sekuat tenaga untuk bisa meraih ke empat keutamaan di atas: ---Tingkakan tilawah Al-Qur'an ---Menjaga lisan dari perkataan ghibah, kotor dan keji, memfitnah, bersumpah palsu, menyakiti orang lain ---Perbanyak bersodakoh ---Bersungguh-sungguh, penuh hikmat dalam melaksanakan seluruh rangkaian ibadah Ramadhan.

RAMADHAN PENUH BERKAH (bag:III)

I'TIKAF DAN BERSUNGGUH SUNGGUH UNTUK MERAIH MALAM LAILATUL QADAR

Kata i'tikaf berasal dari 'akafa alaihi', artinya senantiasa atau berkemauan kuat untuk menetapi sesuatu atau setia kepada sesuatu. Secara harfiah kata i'tikaf berarti tinggal di suatu tempat, sedangkan secara istilah kata i'tikaf berarti tinggal di masjid untuk beberapa hari, teristimewa sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Selama hari-hari itu, seorang yang melakukan i'tikaf mengasingkan diri dari segala urusan duniawi dan menggantinya dengan kesibukan ibadah shalat, membaca Al-Quran dan dzikir kepada Allah dengan sepenuh hati. Dengan i'tikaf seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم
Kita berserah diri kepada Allah سبحانه و تعالى dengan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya, dan bersimpuh di hadapan Allah سبحانه و تعالى untuk mendapat curahan rahmat-Nya.

Yang dilakukan pada saat i'tikaf pada hakikatnya adalah taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah سبحانه و تعالى. Makna taqrrub adalah mendekatkan diri kepada Allah سبحانه و تعالى dengan beragam rangkaian ibadah. Lebih dari itu selama beri'ikaf kita berharap besar untuk mendapat malam lailatul qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam yang dikabulkan doa-doa oleh Allah سبحانه و تعالى

Hamba-hamba Allah سبحانه و تعالى yang ingin memperbaiki, mengubah, dan mengoptimalkan kualitas hidupnya pada penilaian Allah, harus fokus menggiatkan ibadah di sepuluh malam akhir Ramadhan. Ini sesuai dengan kandungan surah Al-Qadar bahwa Lailatul Qadar adalah untuk orang-orang berjiwa unggul dan menginginkan kemuliaan di sisi Rabbnya.

Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانَ شَهْرٌ مَبَارَكٌ اِفْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهَ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَ تُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الجَحِيْمِ وَ تُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرُ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Telah datang kepada kalian Ramadhan,bulan keberkahan.Allah telah mewajibkan kalian shaum di dalamnya. Di bulan itu pintu-pintu surga di buka,pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.Di bulan itu pula terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan (HR an-Nasa’i dan al-Baihaqi).

Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)
----------------------------------------------------------------------------------

--------semoga bermanfaat--------

Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati. ----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~ Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)

"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar