RAMADHAN PENUH BERKAH
RAMADHAN PENUH BERKAH (bag:I)
Kesempurnaan hasil ibadah puasa di Bulan Suci Ramadahan SEMOGA mampu kita raih bersama,
Rasulullah
Muhammad صلى الله عليه وسلم mengajarkan kepada kita dalam melaksanakan
puasa di bulan suci ramadhan tidak sekedar menahan diri dari lapar dan
dahaga...lebih dari itu...
Orang yang berpuasa hendaknya
meninggalkan percecokan karena salah satu tujuan puasa adalah melatih
diri untuk menahan amarah, sebagaimana yang tersebut dalam suatu hadits:
الصيام جنة ، فإذا كان يوم صوم أحدكم فلا يرفث و لا يصخب ، فإن امرء سابه أو قاتله فليقل : إني صائم
"Puasa
adalah perisai. Jika pada hari dia puasa maka janganlah berkata keji
atau kasar. Jika seseorang mencelanya atau menyerangnya, hendaknya ia
berkata, ‘Saya sedang puasa’."(HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda yang artinya:
"Berapa banyak orang yang puasa tidak mendapat dari puasanya kecuali lapar dan dahaga".
(HR Nasai dan Ibnu Majah).
puasakan lisan untuk tidak bicara keji dan kotor, tidak bicara ghibah, tidak bicara yang menyakiti...
puasakan diri untuk tidak marah, tidak dengki, tidak bangga diri, tidak merendahkan orang lain...
Puasakan seluruh anggota badan, untuk tidak bermaksiat.
Firman Allah سبحانه و تعالى
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa", (Terjemah
Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat:183)
*. Tersebut dalam sebuah hadits, Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
قَدْ
جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ، شَهْرٌ مُبَارَكٌ، كَتَبَ الله عَلَيْكُمْ
صِيَامَهُ، فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الجَنَّةِ، وَتُغْلَقُ فِيْهِ
أَبْوِابُ الجَحِيْمِ، وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ، فِيْهِ لَيْلَةٌ
خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ : رواه
أحمد والنسائي.
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang
diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini
pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan
diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik dari seribu
bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak
memperoleh apa-apa".(H.R. Ahmad dan An Nasa’i).
*. Dari Ubadah bin Ash Shamit, bahwa Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
أَتَاكُمْ
رَمَضَانُ شَهْرُ بَرَكَةٍ، يَغْشَاكُم الله فِيْهِ، فَيُنَزِّلُ
الرَّحْمَةَ، وَيَحُطُّ الخَطَايَا، وَيَسْتَجِيْبُ فِيْهِ الدُّعَاءَ،
يَنْظُرُ الله إِلَى تَنَافُسِكُمْ فِيْهِ، وَيُبَاهِي بِكُمْ
مَلاَئِكَتَهُ، فَأَرُوْا الله مِنْ أَنْفُسِكُمْ خَيْرًا، فَإِنَّ
الشَّقِيَّ مَنْ حُرِمَ فِيْهِ رَحْمَةَ الله : رواه الطبراني ورواته ثقات.
"Telah
datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, Allah mengunjungimu
pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, mengahapus dosa-dosa dan
mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini
dan Dia membangga-banggakanmu kepada malaikat-Nya, maka tunjukkanlah
kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang-orang yang
sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini". (H.R.
Ath Thabrani, dan periwayatnya tsiqah).
*. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
أُعْطِيَتْ
أُمَّتِيْ فِيْ شِهْرِ رَمَضَانَ خَمْسُ خِصَالٍ لَمْ تُعْطَهَا أُمَّةٌ
قَبْلَهَا: خَلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عَنْدَ الله مِنْ رِيْحِ
المِسْكِ، وَتَسْتَغْفِرُ لَهُمْ المَلاَئِكَةُ حَتَّى يُفْطِرُوْا،
وَيُزَيِّنُ الله كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ ثُمَّ يَقُوْلُ: يُوْشِكُ
عِبَادِيَ الصَّالِحُوْنَ أَنْ يُلْقَوْا عَنْهُم المُؤْنَةَ وَالأَذَى
وَيَصِيْرُ إِلَيْكَ، وَتُصْفَدُ فِيْهِ مَرَدَةُ الجِنِّ فَلاَ
يَخْلُصُوْنَ فِيْهِ إِلَى مَا كَانُوْا يَخْلُصُوْنَ إِلَيْهِ فِيْ
غَيْرُهُ، وَيُغْفَرُ لَهُمْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ قِيْلَ: يَا رَسُوْلَ
الله أَهِيَ لَيْلَةُ القَدْرِ؟ قَالَ: لاَ، وَلَكِنَّ العَامِلَ إِنَّمَا
يُوَفَّى أَجْرُهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ : رواه أحمد.
"Umatku pada
bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat
sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi
Allah daripada aroma kasturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi
mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wajalla setiap hari menghiasai
surganya lalu berfirman (kepada surga): “hampir tiba saatnya para
hambaku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju
kepadamu.” Pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka
tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada
umatku ampunan pada akhir malam.” Beliau ditanya: “Wahai Rasulullah
apakah malam itu lailatul Qadar? Jawab beliau: “Tidak. Namun orang yang
beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya". (HR.
Ahmad).
Lapar dan haus semakin meningkatkan sensitifitas dan
kepedulian kepada orang-orang yang kekurangan di sekeliling kita,
optimalisasi ibadah menyebabkan kita lebih dekat kepada Allah dan
mencintai-Nya.
RAMADHAN PENUH BERKAH (bag:II)
Setelah
melaui waktu sepertiga awal di bulan Suci Ramadhan ini, kita berharap
semoga bisa menjaga amal-amal shaleh yang sudah kita tunaikan beberapa
hari ini hingga Ramadhan usai nanti sejalan dengan upaya selalu
mengevaluasi jika karena kesibukan keseharian dan lain-lain, kita merasa
belum maksimal beribadah, semoga hari-hari ke depan kita semua lebih
bisa mengoptimalkan amal-amal shaleh kita. Dan semoga tausiah singkat
ini bisa lebih menambah hamasyah dan jiddiyah, bisa lebih menambah
semangat dan kesungguhan kita untuk mengoptimalkan ibadah di bulan
penempaan/bulan ramadhan yang sedang kita sama-sama jalani.
قال رسول اللّه صلّى اللّه عليه وسلّم: ألجنّة مشتاقة لأربعة نفر : تالي القرآن وحافظ اللّسان ويطعم الجيعان وصوم رمضان
Artinya:
Rasulullah
Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda: "Surga akan merindukan empat
golongan, yakni orang yang gemar membaca Al Qur’an, kedua: golongan
orang yang pandai menjaga ucapannya, ketiga: golongan orang yang mau
memberikan kepada mereka yang sedang lapar, dan keempat adalah golongan
orang-orang yang mau berpuasa Ramadhan”.
Dari hadits di atas
tentunya kita menginginkan denan izin Allah سبحانه و تعالى bisa menjadi
bagian dari ahli surga maka marilah kita bersegera untuk ambil bagian
dari keempat golongan tersebut. Paling tidak jika ada kesempatan
melakukan salah satu diantaranya dan akan jauh lebih baik jika kita
berupaya sekuat tenaga untuk bisa meraih ke empat keutamaan di atas:
---Tingkakan tilawah Al-Qur'an ---Menjaga lisan dari perkataan ghibah,
kotor dan keji, memfitnah, bersumpah palsu, menyakiti orang lain
---Perbanyak bersodakoh ---Bersungguh-sungguh, penuh hikmat dalam
melaksanakan seluruh rangkaian ibadah Ramadhan.
RAMADHAN PENUH BERKAH (bag:III)
I'TIKAF DAN BERSUNGGUH SUNGGUH UNTUK MERAIH MALAM LAILATUL QADAR
Kata
i'tikaf berasal dari 'akafa alaihi', artinya senantiasa atau berkemauan
kuat untuk menetapi sesuatu atau setia kepada sesuatu. Secara harfiah
kata i'tikaf berarti tinggal di suatu tempat, sedangkan secara istilah
kata i'tikaf berarti tinggal di masjid untuk beberapa hari, teristimewa
sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
Selama hari-hari itu,
seorang yang melakukan i'tikaf mengasingkan diri dari segala urusan
duniawi dan menggantinya dengan kesibukan ibadah shalat, membaca
Al-Quran dan dzikir kepada Allah dengan sepenuh hati. Dengan i'tikaf
seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم
Kita
berserah diri kepada Allah سبحانه و تعالى dengan menyerahkan segala
urusannya kepada-Nya, dan bersimpuh di hadapan Allah سبحانه و تعالى
untuk mendapat curahan rahmat-Nya.
Yang dilakukan pada saat
i'tikaf pada hakikatnya adalah taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah
سبحانه و تعالى. Makna taqrrub adalah mendekatkan diri kepada Allah
سبحانه و تعالى dengan beragam rangkaian ibadah. Lebih dari itu selama
beri'ikaf kita berharap besar untuk mendapat malam lailatul qadar, malam
yang lebih baik dari seribu bulan, malam yang dikabulkan doa-doa oleh
Allah سبحانه و تعالى
Hamba-hamba Allah سبحانه و تعالى yang ingin
memperbaiki, mengubah, dan mengoptimalkan kualitas hidupnya pada
penilaian Allah, harus fokus menggiatkan ibadah di sepuluh malam akhir
Ramadhan. Ini sesuai dengan kandungan surah Al-Qadar bahwa Lailatul
Qadar adalah untuk orang-orang berjiwa unggul dan menginginkan kemuliaan
di sisi Rabbnya.
Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
قَدْ
جَاءَكُمْ رَمَضَانَ شَهْرٌ مَبَارَكٌ اِفْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ
صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهَ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَ تُغْلَقُ فِيْهِ
أَبْوَابُ الجَحِيْمِ وَ تُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ فِيْهِ لَيْلَةٌ
خَيْرُ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Telah datang kepada kalian
Ramadhan,bulan keberkahan.Allah telah mewajibkan kalian shaum di
dalamnya. Di bulan itu pintu-pintu surga di buka,pintu-pintu neraka
ditutup dan setan-setan dibelenggu.Di bulan itu pula terdapat suatu
malam yang lebih baik dari seribu bulan (HR an-Nasa’i dan al-Baihaqi).
Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari no. 2020 dan Muslim no. 1169)
----------------------------------------------------------------------------------
--------semoga bermanfaat--------
Untuk
Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati.
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~
Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan
sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita
untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.
"Bersegeralah
beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam
yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu
sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia
menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)
"Bersegeralah
kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya
berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang
(gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga)
ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu
sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu
sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang
yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim
no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar