SETIAP KITA ADALAH PEMIMPIN - PERTANGGUNG JAWABAN KITA KELAK DI AKHERAT
----------------------------------------------------------------------------------
Dari
Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Kamu
sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu.
Imam (Penguasa) adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai
kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan
bertanggung jawab mengenai kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah
tangga suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan
(buruh) adalah pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai
pemeliharaannya. Maka kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing
bertanggung jawab atas kepemimpinannya."(HR. Bukhari - Muslim).
----------------------------------------------------------------------------------
Dari
Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda, "Seorang hamba tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat
sehingga ditanya empat hal; Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk
apa; Kedua, mengenai ilmunya digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai
hartanya dipakai untuk apa dan dari mana asalnya; Keempat, mengenai
tubuhnya yang sehat dimanfaatkan untuk apa."(HR. Tirmidzi. Menurut
Beliau, hadits ini hasan).
----------------------------------------------------------------------------------
Dari
Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,
"Tiadalah seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh
Tuhan tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia
melihat ke sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal perbuatannya
yang baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak melihat sesuatu
pun kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat ke depannya
maka tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka jagalah dirimu
dari api neraka walau dengan bersedekah separuh biji kurma."(HR. Bukhari
- Muslim).
----------------------------------------------------------------------------------
Oleh
karena itu hendaknya dalam melaksanakan segala aktifitas hidup ini kita
semua harus bersandar kepada konsep hidup yang telah Allah dan
Rasul-Nya tentukan.
Firman Allah سبحانه و تعالى :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan
janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu
akan diminta pertanggungan jawabnya. (A-Quran Surat Al-Isra' ayat 36).
----------------------------------------------------------------------------------
YA ALLAH... BIMBINGLAH KAMI UNTUK TETAP MAMPU BERTAHAN MENJADI HAMBA-MU YANG AMANAH...
Persoalan
tentang balasan hidup di akhirat seharusnya sudah bisa kita rasakan
sebagai sesuatu yang "sangat dekat pasti akan terjadi", yang wajib kita
yakini dalam hidup nyata kita saat ini, bukan sekedar ancaman yang masih
jauh masa terj...adinya, tanpa dicampuri keraguan sedikitpun, bahwa
setiap orang akan mendapatkan pembalasan secara sempurna dari ...semua
yang dilakukannya. Maka dengan ini kita akan bisa lebih berhati-hati
dalam hidup, sangat mengutamakan akherat sehingga sangat selektif
terhadap "segala tawaran.., peluang, sodoran kesempatan" untuk
mendapatkan harta, hidup kaya, bermewah-mewah, bersaing ketat dalam
kepemilikan sesuatu, terjebak dalam perlombaan kehidupan materialistis.
Ya.. Rahmaan... Ya Rahiim... senantiasa lindungilah dan bimbinglah kami
untuk bisa menjalani hidup seperti yang Engkau dan Rasul-Mu inginkan...
jauhkan kami dari berani melakukan pengambilan harta yang bukan hak kami
ya Allah...
-------------------------------------------------------------------
Sebagai
apa pun kita saat ini peluang hidup dengan cara yang tidak benar selalu
ada.., dan kita semua kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah
سبحانه و تعالى
-------------------------------------------------------------------
"...........
, maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya
itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia
kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.”
(Terjemah Alquran Surat Al-Imran: 161). Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda: “Hai manusia, barang siapa yang mejalankan tugas untuk kami,
lalu dia menyembunyikan dari kami barang sekecil jarum atau lebih, maka
apa yang disembunyikannya itu adalah kecurangan (korupsi) yang kelak
akan dibawa pada hari kiamat.” (HR. Muslim dan Ahmad).
-------------------------------------------------------------------
Korupsi
Dalam Perang Khaibar Yahya Ibn Sa’id telah menyampaikan kepada kami
dari Yahya Ibn Sa'id Ibnu Hayyan, dari Muhammas Ibn Yahya, dari Abi
'Amrah, dari Zaid Ibn Khalid al-Juhani bahwa seorang sahabat Nabi dari
meninggal pada waktu penaklukan Khaibar, maka para sahabat melaporkan
hal itu kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم Lalu beliau bersabda:
“Salatkanlah kawanmu itu”, maka berubahlah raut wajah orag-orang karena
sabda itu dan Nabi bersabda: "Rekanmu itu telah melakukan gulul dalam
Perang". Maka kamipun memeriksa barang-barangnya, lalu kami temukan
manik-manik orang Yahudi yang harganya tidak mencapai dua dirham (HR.
Ahmad). Hadis ini mengkisahkan "sebuah kasus korupsi kecil" yang
dilakukan oleh salah seorang sahabat yang ikut dalam penaklukan perang
Khaibar. Tidak ada catatan tentang nama orang tersebut, tetapi dalam
beberapa versi Hadits, yang bersangkutan disebutkan bahwa ia berasal
dari Bani 'Asyja'. Dalam kasus ini korupsi diberi hukuman moral, yaitu
Rasulullah saw.. tidak ikut menyshalatkan jenazahnya; beliau menyuruh
sahabatnya saja yang melakukanya.
-------------------------------------------------------------------
Ismail
telah menyampaikan kepada kami, ia berkata Malik telah menyampaikan
kepadaku, dari Saur Ibn Zaid ad-Dili, dari Abi al-Ghais bekas budak Ibn
Muti’, dari Abu Hurairah (bahwa) ia berkataa: Kami keluar bersama
Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada waktu penaklukan Khaibar, kami tidak
memperoleh rampasan Perang berupa emas dan peran, yang kami peroleh
adalah benda tak bergerak, pakaian dan barang-barang dan seorang lelaki
dari Bani ad-Dubaib bernama Rifa’ah Ibn Zaid menghadiahi Rasulullah صلى
الله عليه وسلم seorang budak bernama Mi'dam. Rasulullah صلى الله عليه
وسلم berangkat menuju Wadi al-Qura', sehingga ketika ia sampai ke Wadi
al-Qura' itu pada saat Mi'dam emnurunkan barang-barang bawaan Rasulullah
صلى الله عليه وسلم tiba-tiba sebuah panah misterius (mengenai Mi’dam)
dan menyebabkan ia meninggal. Maka orang-orang (yang melihat)
mengatakan: Semoga ia masuk sorga. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda: "Tidak! Demi Tuhan yang diriku berada di tangannya,
sesungguhnya mantel yang diambilnya pada waktu penaklukan Khaibar dari
rampasan Perang yang belum dibagi akan menyulut api neraka yang akan
membakarnya". Ketika orang-orang mendengar pernyataan Rasulullah itu,
seorang laki-laki datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم membawa seutas
tali sepatu atau dua utas tali sepatu (keraguan dari rawi). Nabi صلى
الله عليه وسلم lalu mengatakan: seutas tali sekalipun akan menjadi api
neraka atau dua utas talipun akan menjadi api neraka (seandainya tidak
dikembalikan). (HR. Bukhari). JIKA KORUPSI KECIL SEPERTI KEJADIAN YANG
TELAH TERCERITAKAN DI ATAS... RASULULLAH صلى الله عليه وسلم SUDAH
MEMBENCINYA... BAHKAN TIDAK MAU MENSHALATKAN JENAZAH SI PELAKU.... lalu
bagaimana dengan model-model korupsi yang dilakukan oleh orang-orang
pada zaman sekarang..??? Naudzubillah, Kami berlindung kepada Engkau ya
Allah...
----------------------------------------------------------------------------------
--------semoga bermanfaat--------
Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~
Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan
sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita
untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.
"Bersegeralah
beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam
yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu
sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia
menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)
"Bersegeralah
kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya
berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang
(gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga)
ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu
sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu
sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang
yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim
no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar