Sabtu, 04 Januari 2014

SETIAP KITA ADALAH PEMIMPIN - PERTANGGUNG JAWABAN KITA KELAK DI AKHERAT


----------------------------------------------------------------------------------
Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam (Penguasa) adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab mengenai kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya. Maka kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab atas kepemimpinannya."(HR. Bukhari - Muslim).
----------------------------------------------------------------------------------
Dari Abu Barzah Al Aslamy r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Seorang hamba tidak bergeser dari tempatnya pada hari kiamat sehingga ditanya empat hal; Pertama, mengenai umurnya dihabiskan untuk apa; Kedua, mengenai ilmunya digunakan untuk apa; Ketiga, mengenai hartanya dipakai untuk apa dan dari mana asalnya; Keempat, mengenai tubuhnya yang sehat dimanfaatkan untuk apa."(HR. Tirmidzi. Menurut Beliau, hadits ini hasan).
----------------------------------------------------------------------------------
Dari Adiy bin Hatim r.a. berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, "Tiadalah seseorang dari kamu melainkan akan berhadapan dan ditanya oleh Tuhan tanpa ada antaranya dengan Tuhan seorang juru bahasa. Maka ia melihat ke sebelah kanannya tiada sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang baik-baik dan ia melihat ke sebelah kiri juga tidak melihat sesuatu pun kecuali amal perbuatannya yang buruk dan ia melihat ke depannya maka tidak terlihat kecuali api yang di hadapannya. Maka jagalah dirimu dari api neraka walau dengan bersedekah separuh biji kurma."(HR. Bukhari - Muslim).
----------------------------------------------------------------------------------
Oleh karena itu hendaknya dalam melaksanakan segala aktifitas hidup ini kita semua harus bersandar kepada konsep hidup yang telah Allah dan Rasul-Nya tentukan.

Firman Allah سبحانه و تعالى :

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (A-Quran Surat Al-Isra' ayat 36).

----------------------------------------------------------------------------------

YA ALLAH... BIMBINGLAH KAMI UNTUK TETAP MAMPU BERTAHAN MENJADI HAMBA-MU YANG AMANAH...


Persoalan tentang balasan hidup di akhirat seharusnya sudah bisa kita rasakan sebagai sesuatu yang "sangat dekat pasti akan terjadi", yang wajib kita yakini dalam hidup nyata kita saat ini, bukan sekedar ancaman yang masih jauh masa terj...adinya, tanpa dicampuri keraguan sedikitpun, bahwa setiap orang akan mendapatkan pembalasan secara sempurna dari ...semua yang dilakukannya. Maka dengan ini kita akan bisa lebih berhati-hati dalam hidup, sangat mengutamakan akherat sehingga sangat selektif terhadap "segala tawaran.., peluang, sodoran kesempatan" untuk mendapatkan harta, hidup kaya, bermewah-mewah, bersaing ketat dalam kepemilikan sesuatu, terjebak dalam perlombaan kehidupan materialistis. Ya.. Rahmaan... Ya Rahiim... senantiasa lindungilah dan bimbinglah kami untuk bisa menjalani hidup seperti yang Engkau dan Rasul-Mu inginkan... jauhkan kami dari berani melakukan pengambilan harta yang bukan hak kami ya Allah...

-------------------------------------------------------------------
Sebagai apa pun kita saat ini peluang hidup dengan cara yang tidak benar selalu ada.., dan kita semua kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah سبحانه و تعالى
-------------------------------------------------------------------

 "........... , maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya.” (Terjemah Alquran Surat Al-Imran: 161). Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Hai manusia, barang siapa yang mejalankan tugas untuk kami, lalu dia menyembunyikan dari kami barang sekecil jarum atau lebih, maka apa yang disembunyikannya itu adalah kecurangan (korupsi) yang kelak akan dibawa pada hari kiamat.” (HR. Muslim dan Ahmad). -------------------------------------------------------------------
Korupsi Dalam Perang Khaibar Yahya Ibn Sa’id telah menyampaikan kepada kami dari Yahya Ibn Sa'id Ibnu Hayyan, dari Muhammas Ibn Yahya, dari Abi 'Amrah, dari Zaid Ibn Khalid al-Juhani bahwa seorang sahabat Nabi dari meninggal pada waktu penaklukan Khaibar, maka para sahabat melaporkan hal itu kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم Lalu beliau bersabda: “Salatkanlah kawanmu itu”, maka berubahlah raut wajah orag-orang karena sabda itu dan Nabi bersabda: "Rekanmu itu telah melakukan gulul dalam Perang". Maka kamipun memeriksa barang-barangnya, lalu kami temukan manik-manik orang Yahudi yang harganya tidak mencapai dua dirham (HR. Ahmad). Hadis ini mengkisahkan "sebuah kasus korupsi kecil" yang dilakukan oleh salah seorang sahabat yang ikut dalam penaklukan perang Khaibar. Tidak ada catatan tentang nama orang tersebut, tetapi dalam beberapa versi Hadits, yang bersangkutan disebutkan bahwa ia berasal dari Bani 'Asyja'. Dalam kasus ini korupsi diberi hukuman moral, yaitu Rasulullah saw.. tidak ikut menyshalatkan jenazahnya; beliau menyuruh sahabatnya saja yang melakukanya. -------------------------------------------------------------------
Ismail telah menyampaikan kepada kami, ia berkata Malik telah menyampaikan kepadaku, dari Saur Ibn Zaid ad-Dili, dari Abi al-Ghais bekas budak Ibn Muti’, dari Abu Hurairah (bahwa) ia berkataa: Kami keluar bersama Rasulullah صلى الله عليه وسلم pada waktu penaklukan Khaibar, kami tidak memperoleh rampasan Perang berupa emas dan peran, yang kami peroleh adalah benda tak bergerak, pakaian dan barang-barang dan seorang lelaki dari Bani ad-Dubaib bernama Rifa’ah Ibn Zaid menghadiahi Rasulullah صلى الله عليه وسلم seorang budak bernama Mi'dam. Rasulullah صلى الله عليه وسلم berangkat menuju Wadi al-Qura', sehingga ketika ia sampai ke Wadi al-Qura' itu pada saat Mi'dam emnurunkan barang-barang bawaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم tiba-tiba sebuah panah misterius (mengenai Mi’dam) dan menyebabkan ia meninggal. Maka orang-orang (yang melihat) mengatakan: Semoga ia masuk sorga. Maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: "Tidak! Demi Tuhan yang diriku berada di tangannya, sesungguhnya mantel yang diambilnya pada waktu penaklukan Khaibar dari rampasan Perang yang belum dibagi akan menyulut api neraka yang akan membakarnya". Ketika orang-orang mendengar pernyataan Rasulullah itu, seorang laki-laki datang kepada Nabi صلى الله عليه وسلم membawa seutas tali sepatu atau dua utas tali sepatu (keraguan dari rawi). Nabi صلى الله عليه وسلم lalu mengatakan: seutas tali sekalipun akan menjadi api neraka atau dua utas talipun akan menjadi api neraka (seandainya tidak dikembalikan). (HR. Bukhari). JIKA KORUPSI KECIL SEPERTI KEJADIAN YANG TELAH TERCERITAKAN DI ATAS... RASULULLAH صلى الله عليه وسلم SUDAH MEMBENCINYA... BAHKAN TIDAK MAU MENSHALATKAN JENAZAH SI PELAKU.... lalu bagaimana dengan model-model korupsi yang dilakukan oleh orang-orang pada zaman sekarang..??? Naudzubillah, Kami berlindung kepada Engkau ya Allah...
----------------------------------------------------------------------------------

--------semoga bermanfaat--------

Untuk Anggota Grup AHSANU QAWLAN Penyejuk Hati
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~ Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)

"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar