Sabtu, 04 Januari 2014

MENCINTAI DAN DICINTAI OLEH ALLAH سبحانه و تعالى

~~~ CINTA, sebuah kata yang tak pernah lekang diperbincangkan sepanjang zaman, cinta yang bergelora sanggup memunculkan tenaga dahsyat, penyokong semangat bagi siapapun, seseorang akan merasa sangat senang bila semua yang dilakukanya, segenap pengorbananya dalam cinta dilihat, dinilai, dibanggakan oleh yang dicintainya.

~~~  Masing-masing kita harus selalu berupaya keras mengelola persaan cinta dalam hati, agar tetap berkesesuaian dengan yang diinginkan oleh Allah سبحانه و تعالى  (ANTARA CINTA KEPADA ALLAH yang tidak mengabaikan cinta kepada makhluk, DAN CINTA KEPADA MAKHLUK yang tidak menyebabkan lalai dari cinta kepada Allah, sehingga DENGAN CINTA yang dikelola menurut aturan Allah benar-benar membawa keberkahan bukan kesengsaraan.

Allah سبحانه و تعالى  berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ ۗ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman TERAMAT SANGAT cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal)".(Al-Qur'an Surah Al-Baqarah: 165).

Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda yang artinya:

"Ada tiga perkara yang siapa pun memilikinya niscaya akan merasakan kelezatan iman; barang siapa yang Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari lainnya, barang siapa yang mencintai seseorang hanya karena Allah, dan siapa yang benci kembali kepada kekafiran sebagaimana ia benci dicampakkan ke dalam neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim).

~~~ Mampu mencintai Allah dengan benar membuat kehidupan seseorang akan selalu bahagia, saat diuji dengan kesenangan ia senantiasa bersyukur, ketika diuji dengan musibah ia tetap bersabar dan qonaah/menerima dengan penuh rasa ridha. Hati yang DIPENUHI DENGAN CINTA kepada Allah membuat seseorang selalu BERSEMANGAT dalam hidup, TANGGUH mengarungi kehidupan dalam situasi dan kondisi apapun.


Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : إِنَّ اللهَ تَعَالَى قَالَ : مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُهُ عَلَيْهِ، وَلاَ يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَلَئِنْ سَأَلَنِي لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيْذَنَّهُ

[رواه البخاري]

Terjemah hadits / ترجمة الحديث :

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: Sesungguhya Allah  تعالى  berfirman : Siapa yang memusuhi waliku maka Aku telah mengumumkan perang dengannya. Tidak ada taqarrubnya seorang hamba kepada-Ku yang lebih aku cintai kecuali dengan beribadah dengan apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan hambaku yang selalu mendekatkan diri kepada-Ku dengan nawafil (perkara-perkara sunnah di luar yang fardhu) maka Aku akan mencintainya dan jika Aku telah mencintainya maka Aku adalah pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar, penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, tangannya yang digunakannya untuk memukul dan kakinya yang digunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepadaku niscaya akan aku berikan dan jika dia minta perlindungan dari-Ku niscaya akan Aku lindungi “ (Riwayat Bukhari).

Pelajaran yang dapat diambil dari hadits/الفوائد من الحديث:
1. Besarnya kedudukan seorang wali, karena dirinya diarahkan dan dibela oleh Allah تعالى .
2. Perbuatan-Perbuatan fardhu merupakan perbuatan-perbuatan yang dicintai Allah  تعالى .
3. Siapa yang kontinyu melaksanakan sunnah dan menghindar dari perbuatan maksiat maka dia akan meraih kecintaan Allah  تعالى .
4. Jika Allah  تعالى  telah mencintai seseorang maka dia akan mengabulkan doanya.
TAKHRIJ HADITS
Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Imam Bukhâri, no. 6502; Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ' , I/34, no. 1; al-Baihaqi dalam as-Sunanul Kubra, III/346; X/219 dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah, no. 1248, dan lainnya.

Hadits ini –walaupun diriwayatkan oleh Bukhâri rahimahullah dalam kitab Shahîhnya- termasuk hadits yang diperbincangkan para ulama karena ada rawi yang lemah. Namun hadits ini shahih karena ada syawâhid (penguat-penguat)nya, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh al-Albâni rahimahullah dalam Silsilatul Ahâdîts ash-Shahîhah, no. 1640.
*************************************************************

BUKTI CINTA KEPADA ALLAH

Allah سبحانه و تعالى berfirman :


قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, maka ikutilah (sunnah/petunjuk)ku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali ‘Imran:31).

     Imam Ibnu Katsir, ketika menafsirkan ayat ini berkata: "Ayat yang mulia ini merupakan hakim (pemutus perkara) bagi setiap orang yang mengaku mencintai Allah, akan tetapi dia tidak mengikuti jalan (sunnah) Rasulullah , maka dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuan tersebut dalam masalah ini, sampai dia mau mengikuti syariat dan agama (yang dibawa oleh) Nabi Muhammad  dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaannya." (Tafsir Ibnu Katsir (1/477).

BUKTI CINTA KEPDA ALLAH JUGA BISA KITA LIHAT DALAM KISAH NABI IBROHIM DAN NABI ISMAIL

Nabiyullah Ibrahim عليه السلام dan putranya Nabiyullah Ismail عليه السلام, telah memberikan contoh TENTANG pembuktian cinta yang sempurna kepada ALLAH, cinta yang tidak mendua... CINTA yang benar-benar selaras: diucapkan, diyakini dan dilaksanakan dalam bentuk perbuatan...

" Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar".

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.

"Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya )".

" Dan Kami panggillah dia: “Hai Ibrahim",
"Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik".

"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata".

"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar ".

"Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian",

(yaitu)”Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim”. (QS Ash Shaaffaat 37: 101-109)

IBNUL QOYIM AL-JAUZIAH MEYEBUTKAN ADA SEPULUH LANGKAH YANG BISA DILAKUKAN AGAR KITA BISA MENCINTAI ALLAH سبحانه و تعالى DENGAN BENAR:

1. Membaca Al- Qur’an, mentadabburi, dan memahami makna-maknanya.

2. Bertaqarrub kepada Allah dengan mengamalkan amal-amal yang sunnah.

3. Selalu berdzikir kepada Allah di setiap keadaan, dengan lisan, hati dan amal.

4. Lebih mementingkan apa yang dicintai oleh Allah di atas yang dicintai oleh hamba ketika bertabrakan.

5. Menyelami nama-nama Allah dan sifatNya serta pengaruh dan kesempurnaan yang ditunjukkan olehnya.

6. Memikirkan nikmat-nikmat Allah yang bersifat lahiriyah dan batiniyah. Serta menyaksikan kebaikan-kebaika-Nya kepada hamba-Nya.

7. Menundukkan hati di hadapan Allah dan selalu merasa faqir kepadaNya.

8. Bermunajat kepada Allah di saat sepertiga malam terakhir dengan shalat, membaca alqur’an dan istighfar.

9. Bershahabat dengan orang-orang shalih dan mengambil faidah dari mereka.

10. Menjauhi semua yang menghalangi hati dari Allah.

Jika seorang hamba mendekati dan mencintai Allah dengan benar maka Allah pun akan mendekati,mencintainya bahkan dengan balasan yang lebih besar:

Dari Syuraih - yaitu Ibnu Harits - ia berkata: Aku mendengar seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah صلى الله عليه وسلم berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

"Allah سبحانه و تعالى berfirman: Wahai anak Adam, bangunlah kepada-Ku niscaya aku akan berjalan kepadamu, dan berjalanlah ke-Ku niscaya Aku datang Kepadam dengan berlari". hadits diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanadnya yang shahih. (Dan al Haitsami berkata: Diriwayatkan oleh Ahmad dan para perawinya adalah sahih, kecuali Syuraih bin Harits, ia adalah tsiqat (10/196, 197).).

Hubungan cinta juga terjadi antara "generasi pilihan" dan Allah سبحانه و تعالى  :

Allah سبحانه و تعالى berfirman yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agama-Nya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui." (Q.S. Al Maidah :54).

----------------------------------------------------------------------------------
Semoga bermanfaat
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------
(((~~~ Saat jiwa kita sangat mencintai kebenaran, maka rawatlah dengan sebaik-baiknya, sehingga Allah juga berkenan merawat dan melindungi kita untuk menjadi hamba-Nya yang selalu ber-istiqomah.

"Bersegeralah beramal sebelum datangnya rangkaian fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki di waktu pagi mukmin dan di waktu sore telah kafir, dan di waktu sore beriman dan pagi menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan kesenangan dunia." (HR. Ahmad no: 8493)

"Bersegeralah kamu dengan mengerjakan amalan-amalan (shalih) sebelum munculnya berbagai macam fitnah (kerusakan/ penyimpangan dalam agama) yang (gambarannya) seperti satu bagian malam yang gelap gulita, (sehingga) ada seorang yang di waktu pagi dia masih memiliki iman tapi di waktu sore dia telah menjadi orang yang kafir, dan (ada juga) yang di waktu sore dia masih memiliki iman tapi besok paginya dia telah menjadi orang yang kafir, dia menjual agamanya dengan perhiasan dunia.” (HR. Muslim no: 118).~~~)))
----------------------------------------------------------------------------------
***************************************************
----------------------------------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar